oh gpa oh gpa



Hay bloggie , hari demi hari telah dijalani di kampus yaaa ,,

Eh gak terasa ini mau mid exam di pu , gak super cepat yaa broo...
Ank kampus lain udh pada libur , mmg sih liburnya gak lama sama lah yaa kayak di pu sekitar 3 minggu’an wkkwkwkw.... Tapi disini sih sama aja lah walau libur cepat tp ttep aja kuliah ,
Bagaimana nasib gpa ku nnti yaaa broo ? apakah bagus ? atau bisa sampe 3 lebih nilai nya hemmm..........
Seharian ngapal apalagi bangun jam 3 terus eh taunya sir nyoman ngsih soal kyk racun bro ...
Semoga ajalah tuh sir baik dalam nilai , gapapa lah klo kejam dlm ngsh tugas demi gpa lah hahaha xD
Eitttss tp gimana sm english 3 sir dema kan dipikir” racun jg ngsh tugas ..... denger” sih yaa mid nnti dsrh bwt application letter sm cv hemmm gak kurang bnyk lah yaaaa ...
Udh lah semangat saja lah yaaa demi gpa sm berkurangnya beasiswa wehehehehe :D

Udah ah curcolannya males panjang” keburu ngantuk jg sih yaaaa ... bye byeee jangan kangen yaaaa broo 

*salam metal*

SALAM PERPISAHAN

Puisi Tanpa Nama

Kini, hatiku tergores kesedihan
Ketika terucap salam perpisahan
Walau air mataku tak berlinang
Bukan berarti suatu kerelaan
Saat-saat langkah terayun
Jarak kita-pun semakin membentang
Akankah semuanya jadi terkenang
Atau hanyut terbawa gelombang
Bahkan mungkin terkubur oleh waktu dan keadaan

Sobat, dalam hatiku ini
Akan tetap membekas suatu kenangan
Kau sungguh baik, supel dan komunikatif
Siapapun mengenalmu pasti akan merindu
Namun untukku, janganlah kau biarkan
Aku terkulai lemas dalam kehampaan
Karena rasa kangenku yang tidak kau harapkan

PERIH

Mungkin aku memang lemah
Mungkin aku tak pernah punyai lelah
Saat ku terdiam menangisi pergimu
Terus ku terpaku oleh harapan semu

Sepertinya… t’lah cukup banyak kutulis
T’lah cukup dalam hati ini kuiris
Agar bisa kucoba lagi cinta dari mula
Dengan ia yang mampu merasakannya

Namun cinta untukmu terus bertahan
Di sekeping sisa hati ini pun cinta untukmu kurasakan
Kerinduan hadirmu tak pernah bisa hilang
Oh Tuhan… bagaimana semua ini harus kuartikan ?

Ditengah malam syahdu nan pekat
Ku teringat pada mu, bayangmu
Selalu melintas di kelopak mataku
Ku coba untuk melupakanmu

Namun bayang mu, trus menghampiriku
Sunyiku kau tabur bunga rindu
Kau bagai angin yang sejukkan
Jiwa ragaku…

Namun kini, sia-sia sudah mahligai cintaku
Mimpi indah tiada lagi, sirna terbakar
Kayu arang abu…
Ku coba bertanya pada malam
Dia membisu

Angin berlalupun, tak memberikan
Jawaban,,
Hanya satu yang terucap
Mengapa aku mencintaimu…

Dan mengapa aku terlahir untuk terluka…
Ku sadar, cinta tak harus memiliki
Tapi ku tak bisa, ku tak rela
Mungkin ada yang lebih dariku….

Sampai datang masa pertemukan kita
Untuk kembali, atau terpisah selamanya…
Sungguh hina diriku
Mencintai orang yang tak mencintai ku
Dan takkan pernah menyayangiku..

Mengapa aku di pertemukan denganmu
Musim gugur dihatiku…
Seakan tumbuh bersemi
Titian cintaku pupus begitu saja

Tiadakah iba dihati mu…
Tiadakah rasa ntuk ku….
Kau berlalu menuju impian mu yang baru..

Rinduku sudah kau lara…
Sayang ku kini t’lah kau buang
Mungkinkah aku tercipta
Hanya untuk disakiti dan dihina???

Apakah ini suatu cobaan untukku??
Apakah ini suatu goresan hati yang luka??
Yang tak bisa sembuh
Walau penawar vdari mana pun…

Semoga kau bahagia
Tanpa sosok bayanganku…

BAYANGAN MASA LALU

Mesin waktu bergulir tiada henti
bayangan masa lalu kembali hadir menyapakuq..
membuatku tak bisa melihat dunia luas
bagaikan mata ini tertutup selendang hitam..

Masa lalu itu seperti bulan diatas kuburan
karna engkau telah berhasil melukai hatiku
lalu kau sembunyikan pisau itu
seolah kau hilngkan rasa bersalah

Kemana aku akan melangkah
akupun d'anggap darah yang beracun
hingga yang lainpun enggan mengusiknya
kemana lagi aku haruz mengadu
karna tak seorang pun yang menghiraukanku

Cintaku padamu begitu lembut
bagaikan embun dipagi hari
aku mencoba untuk berkaca
terbata...kaca lembut tak mampu
menggambarkan masa depanku
yang telah tenggelam oleh masa lalu cinta mu...

PENJARA KESEDIHAN

Wahai kekasihku,,
bisakah kau mendengarkan aku
walau kini tempat mu jauh berbeda
tak pernah terfikirkan dalam benakku

Aku rindu di dekatmu,,
kini engkau tiada
jauhlah hatiku kau letakan daalam samudra
kni tiada lagi bahagia yang aku rasa
kala hampa di temani duka,,

Tiada yang indah setelah engkau tiad
memukul sepiku, terusik jiwa ku
bebanlah semakin kian ku membisu
apa lah dalam benaku,,

Kau tak mungkin kembali di hadapanku
aku lemah,temanilah walau hanya sejenak
habiskan waktu untuk memikirkan kamu
semakin jauh semakin aku terluka

Ketika semua orang tersenyum dalam selimut bahagia
jatuhlah aku,air mata di pipiku
tiadaa yang menghapus tiada yang mengobati
engkau telah prgi, engkau telah mati
tinggalkan mulut yang terbungkam
penjara kesedihan

SEPI MENGAKRABI SUNYI

Dikala subuh
kau dan aku berdiang pada api unggun
yang membara dalam dada
lambungkan hasrat pada titik puncak rasa
lirih tawa beradu desah bersama butiran peluh
lalu kau bisikkan kata yang tak dapat ku mengerti

Baru aku sadari
bahwa subuh telah ditelan pagi
rebah bayang memanjang termangu sendiri
awan kelabu mengendap tak mampu endus
kemana tawamu pergi
sampai kini menantimu
seperti sepi mengakrapi sunyi

KERINDUAN YANG MEMBUNUHKU

Nanti..
Apakah kau masih mengingat diriku,,,
Mengingat kenangan kita..
Aku tak tau..

Apakah benar kau pergii..
Aku tak percaya itu,,
Aku ingin kau tetap disini..
Bersama ku slalu..

Biarkan waktu berhenti saat qt berdua,,
Melewati hal yang indah,,
Tak menjadi kenangan,,
Tapi hal yang selalu aku jalani..

Bawalah kerinduan ini..
Tak mampu ku menahan mu..
Tapi...aku sadar..
Rindu ini membunuhku..........

Pentingnya Komunikasi dalam Kehidupan

Dalam kehidupan, kita tidak mungkin tidak memerlukan makhluk lain dalam menjalankan kehidupan kita. manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang sangat membutuhkan makhluk lainnya, baik itu benda mati seperti batu, tanah dan lainnya, hewan, dan manusia yang lain.
Dalam Ilmu Biologi, diterangkan bahwa dalam kehidupannya manusia akan berinteraksi dengan makhluk dan benda yang lainnya. tidak memandang itu benda lain ataupun itu makhluk yang berbeda dengan perwujudan manusia itu sendiri. karena semuanya akan memberikan manfaat tersendiri bagi manusia itu sendiri.
interaksi yang dijelaskan dalam Ilmu Biologi, bisa kita sebut dengan komunikasi. karena kita akan melakukan tindakan-tindakan secara langsung ataupun tidak langsung, seperti bicara, makan, memukul dan lain sebagainya.
lantas apakah komunikasi itu penting?, ataukah kita hanya sebatas melakukan tindakan dan tidak melakukan komunikasi secara utuh.
Apakah arti dari kata komunikasi?
Beamer & Varner (2008) dalam Communication Studies Journal bahwa komunikasi ialah suatu proses penyampaian pendapat, pikiran dan perasaan kepada orang lain yang kemampuannya dipengaruhi oleh lingkungan atau budaya sosialnya. Jelas bahwa lingkungan sosial sangat berpengaruh terhadap proses komunikasi seseorang. Ketiga pendapat tersebut mengarahkan semua pemaknaan komunikasi sebagai sebuah proses yang memerlukan orang lain (others / social).
Whereas, Ross state that communication is a transactional process involving cognitive sorting, selecting, and sharing of symbol in such a way as to help another elicit from their own experiences a meaning or responses similar to that intended by the source. Merujuk pendapat beliau, komunikasi merupakan proses transaksional antara satu orang dengan orang lain yang meliputi proses urutan kognitif, seleksi informasi dan penyampaian simbol berdasarkan pengalaman mereka sendiri sebagai suatu pemaknaan atau respon yang sama dengan pemaknaan dari sumbernya. Dengan demikian, pemaknaan ini lebih mengarah kepada proses dalam diri manusia (komunikator) yang lebih pada ranah kognitif dan pada orang lain yang menyamakan dengan pengalaman dari sumber (komunikator).
Hovland, Janis and Kelly state that communication is the process by which an individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal) to modify the behavior of other individual (the audience). Berdasarkan pernyataan mereka maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan proses seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus/ rangsangan (biasanya dalam bentuk verbal) untuk memodifikasi perilaku orang lain (audience/ komunikate). Dengan demikian, proses komunikasi memerlukan rangsang untuk disampaikan dan memerlukan orang lain sebagai penerima rangsang tersebut. Dalam pemaknaan ini komunikasi lebih mengarah kepada bentuk verbal atau penggunaan simbol bahasa.
Dari pernyataan yang menjelaskan pengertian dari komunikasi diatas, kita dapatkan garis besarnya yaitu komunikasi terjadi karena komunikator memberikan stimulus yang telah di seleksi dalam ranah kognitif terhadap orang lain, sedangkan bentuk stimulusnya dapat dipengaruhi oleh sosial (lingkungan).
Saat kita melakukan sesuatu yang kita inginkan, apakah kita memmikirkannya terlebih dahulu tentang apa yang akan terjadi setelah kita mendapatkan keinginan kita?. Salah satu contohnya adalah ketika kita menginginkan membuat apartemen di tanah rembesan, apakah kita memikirkan yang akan terjadi besok? ketika kita makan terlalu banyak, apa yang akan terjadi pada perut kita?
Seandainya kita komunikasikan dulu dengan diri kita sendiri, maka kita akan menemukan jawabannya, dan jawaban yang didapat adalah jawaban yang bijak.
komunikasi yang kita jalankan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, adalah:
Faktor Biologis
Manusia adalah makhluk biologis yang tidak berbeda dengan hewan yang lainnya. Ia lapar kalau tidak makan selama dua puluh jam, kucing  pun demikian. Ia memerlukan lawan jenis untuk kegiatan reproduktifnya, begitu pula kerbau. Ia melarikan diri kalau melihat musuh yang menakutkan, begitu pula monyet. Faktor biologis terlibat dalam seluruh kegiatan manusia, bahkan berpadu dengan faktor-faktor sosiopsikologis. Bahwa warisan biologis manusia menentukan perilakunya, dapat diawali sampai struktur DNA yang menyimpan seluruh memori warisan biologis yang diterima dari kedua orang tuanya. Begitu besarnya pengaruh warisan biologis ini sampai muncul aliran baru, yang memandang segala kegiatan manusia, termasuk agama, kebudayaan, moral, berasal dari struktur biologinya. Aliran ini menyebut dirinya sebagai aliran sosiobiologi (Wilson, 1975).

Ada beberapa peneliti yang menunjukkan pengaruh motif biologis terhadap perilaku manunusia. Tahun 1950 Keys dan rekan-rekannya menyelidiki pengaruh rasa lapar, Selama 6 bulan, 32 subjek bersedia menjalani eksperimen setengah lapar. Selama eksperimen terjadi perubahan kepribadian yang dramatis. Mereka menjadi mudah tersinggung, sukar bergaul, dan tidak bisa konsentrasi. Pada akhir minggu ke-25, makanan mendominasi pikiran, percakapan, dan mimpi. Laki-laki lebih senang menempelkan gambar coklat daripada gambar wanita cantik. Kekurangan – tidur juga telah dibuktikan rneningkatkan sifat mudahtersinggung clan tugas-tugas yang kompleks atau memecahkan persoalan. Kebutuhan.akan rasa aman, menghindari rasa sakit, dapat menghambat kebutuhan-kebutuhan lainnya.

Walaupun demikian, Manusia bukan sekadar makhluk biologis. Kalau sekadar makhluk bialogis, ia tidak berbeda dengan binatang yang lain. Kura-kura Galapagos yang hidup sejak sekian ribu tahun yang lalu bertingkah laku yang sama sekarang ini. Tetapi, perilaku orang Jawa di zaman Diponegoro.sudah jauh berbeda dengan perilaku mereka di zaman Suharto. Menurut Marvin Harris, antropolog terkenal dari University of Florida, agak sukar kita menjelaskan perubahan kultural ini pada sebab-sebab biologis (Rensberger, Dialogue, 1/1984:38). Ini hanya dapat dijelaskan dengan melihat komponen-komponen lain dari manusia; yakni faktorfaktor sosiopsikologis.

Faktor faktor Sosiopsikologis
Karena manusia makhluk sosial, dari proses sosial ia memperoleh bcberapa karakteristik yang mcmpengarahi perilakunya: Kita dapat mengklasifikasinya ke dalam tiga kamponen komponen afektif, komponen kognitif, dan kornpwren konatif. Komponen yang pertama> yang merupakan aspek emosional dari faktor sosiopsikologis, didahulukan karena erat kaitannya dengan pembicaraan sebelumnya. Komponen kognitif adalah aspek intelektual, yang berkaitan -dengan apa yang diketahui manusia. Komporten konatif adalah aspek volisional, ymg berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan bertindak. Kita mulai dengan komponen afektif yang terdiri dari motif sosiogenis, sikap dan emosi.
Motif Sosiogenesis
Motif sosiogenis, sering juga disebut motif sekufider sebagai lawan motif primer (motif biologis), sebetulnya bukan motif “anak bawang”. Peranannya dalam membentuk perilaku sosial bahkan sangat menentukan. Berikut adalah klasifikasi dari motif sosiogenesis:
1. Motif ingin tahu.
Mengerti, menata dan menduga. Setiap orang berusaha mengerti (memahami) arti dari dunianya. Kita memerlukan kerangka rujukan (frame of freference) untuk mengevaluasi situasi baru dan mengarahkan tindakan yang sesuai.
2. Motif kompetensi.
Setiap orang ingin membuktikan bahwa ia mampu mengatasi persoalan apapun. Perasaan mampu, amat bergantung pada perkembangan intelektual, sosial, dan emosional.

3. Motif cinta
Sanggup mencintai dan dicintai adalah hal esensial bagi pertumbuhan kepribadian. Orang ingin diterima di dalam kelompoknya sebagai anggota sukarela dan bukan yang sukar rela.

4) Motif harga diri dan kebutuhan untuk mencari indentitas.
Erat kaitannya dengan kebutuhan untuk memperlihatkan kemampuan dan memperoleh kasih sayang, ialah kebutuhan untuk menunjukkan eksistensi di dunia. Kita ingin kehadiran kita bukan saja dianggap bilangan, tetapi juga diperhitungkan. Karena itu, bersamaan dengan kebutuhan akan harga diri, orang mencari identitas dirinya. Hilangnya identitas diri akan menimbulkan perilaku yang patologis (penyakit): impulsif, gelisah, mudah terpengaruh, dan sebagainya.

5) Kebutuhan akan nilai, kedambaan dan makna kehidupan.
Dalam menghadapi gejolak kehidupan, manusia membutuhkan nilai-nilai untuk menuntunnya dalam mengambil keputusan atau memberikan makna pada kehidupannya. Termasuk ke dalam motif ini ialah motifmotif keagamaan. Bila manusia kehilangan nilai, tidak tahu apa tujuan hidup sebenarnya, ia tidak memiliki kepastian untuk bertindak. Dengan demikian, ia akan lekas putus asa dan kehilangan pegangan.

6)Kebutuhan akan pemenuhan diri.
Kita bukan saja ingin mempertahankan kehidupan, kita juga ingin meningkatkan kualitas kehidupan kita; ingin memenuhi potensi-potensi kita. Dengan ucapan Maslow sendiri. “What a man can be, he must be.” Kebutuhan akan pemenuhan diri dilakukan melalui berbagai bentuk: (1) mengembangkan dan menggunakan potensi-potensi kita’ dengan cara yang kreatif konstruktif, misalnya dengan seni, musik, sains, atau hal-hal yang mendorong ungkapan diri yang kreatif; (2) memperkaya kualitas. kehidupan dengan memperluas rentangan dan kualitas pengalaman serta pemuasan, misalnya dengan jalan darmawisata; (3) membentuk hubungan yang hangat dan berarti dengan orang-orang lain di sekitar kita; (4) berusaha “memanusia”, menjadi persona yang kita dambakan (Coleman, 1976:105).
Sikap
Sikap adalah konsep yang paling penting dalam psikologi sosial dan yang paling banyak didefinisikan. Ada yang menganggap sikap hanyalah sejenis motif sosiogenis yang diperoleh melalui proses belajar (Sherif dan Sherif, 1956:489): Ada pula yang melihat sikap sebagai kesiapan saraf (neural settings) sebelum memberikan respons (Allport, 1924). Dari berbagai definisi kita dapat menyimpulkan beberapa hal. Pertama, sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu terhadap objek sikap. Objek sikap boleh berupa benda, orang, tempat, gagasan atau situasi, atau kelompok. Jadi, pada kenyataannya tidak ada istilah sikap yang berdiri sendiri. Sikap haruslah diikuti oleh kata “terhadap”, atau “pada” objek sikap. Bila ada orang yang berkata, “Sikap saya positif,” kita harus mempertanyakan “Sikap terhadap apa atau siapa?”

Kedua, sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi. Sikap bukan sekadar rekaman masa lalu, tetapi juga menentukan apakah orang harus pro atau kontra terhadap sesuatu; menentukan apa yang disukai, diharap–kan, dan diinginkan; mengesampingkan apa yang tidak diinginkan, apa yang harus dihindari (Sherif dan Sherif, 1956:489). Bila sikap saya positif terhadap ilmu, saya akan setuju pada proyek-proyek pengembangan ilmu, berharap agar orang menghargai ilmu, dan menghindari orang-orang yang meremehkan ilmu.

Ketiga, sikap relatif lebih menetap. Berbagai studi menunjukkan bahwa sikap politik kelompok cenderung dipertahankan dan jarang merigalami perubahan.

Keempat, sikap mengandung aspek evaluatif: artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan, sehingga Bern memberikan definisi sederhana: “Attitudes are likes and dislikes.” (1970:14)

Kelima, sikap timbul dari pengalaman; tidak dibawa sejak lahir, tetapi merupakan hasil belajar. Karena itu sikap dapat diperteguh atau diubah. Beberapa orang sarjana menganggap sikap terdiri dari komponen kognitif, afektif, dan behavioral.
Emosi
Emosi menunjukkan kegoncangan organisme yang disertai oleh gejalagejala kesadaran, keperilakuan, dan proses fisiologis. Bila orang yang Anda cintai mencemoohkan Anda, Anda akan bereaksi secara emosional karena Anda mengetahui makna cemoohan itu (kesadaran). Jantung Anda akan berdetak lebih cepat, kulit memberikan respons dengan mengeluarkan keringat, dan aapas terengah-engah (proses fisiologis). Anda mungkin membalas cemoohan itu dengan kata-kata keras atau ketupat bangkahulu (keperilakuan).
Dari faktor-faktor yang telah dijelaskan akan menuntut manusia harus lebih bijaksana dalam menjalankan interaksi dengan lingkungan yang adala pada diri sendiri maupun lingkungan diluardiri sendiri.
Lantas apakah manusia masih memandang bahwa komunikasi itu tidaklah penting untuk dijalankan?, sungguh manusia yang tidak mau belajar, jika manusia hanya mementingkan komunikasi berjalan dalam dirinya sendiri, tanpa mau berkomunikasi dengan lingkungannya.
Sumber dan bahan bacaan

_____. (2012). Judul tulisan: Psikologi Komunikasi. Diperoleh dari  http://www.psikologizone.com/psikologi-komunikasi/06511887, (29 Maret 2012)
_____. (2012). Judul tulisan: Faktor-faktor Personal yang Mempengaruhi Perilaku Manusia. Diperoleh dari http://akch.wordpress.com/2007/09/17/faktor-faktor-personal-yang-mempengaruhi-perilaku-manusia-2/ (29 Maret 2012)
_____. (2012). Judul tulisan: Kasih saying dalam Islam. Diperoleh dari http://10108602.blog.unikom.ac.id/kasih-sayang-dalam.118

Kakak dan Adik

"Surat Cinta di Dinding"
(Oleh: Eka Restu Anggraeni)

***
Aku membenturkan sapu dengan keras ke dinding. Aku masih merasa kesal. Diana si idiot kecil itu berulah lagi, dan kali ini vas bunga favorit mama yang jadi korban. Satu jam yang lalu, aku baru saja tiba di rumah ketika Diana si idiot itu tiba-tiba saja berlari ke arahku dan menabrakku. Aku kehilangan keseimbangan dan akhirnya jatuh menindih vas bunga mama. Mama datang dengan langkah tergopoh-gopoh menghampiri kami. Aku terbaring di lantai dengan pecahan vas berserakan di sekitarku.

"Bukan salahku! Si idiot kecil itu menabrakku!" aku berbicara cepat-cepat sebelum mama menyalahkanku. Aku memandang tajam ke arah Diana yang sedang duduk di lantai, dia memandangiku tanpa ekspresi. Mama memijit keningnya.

"Pram, berhenti menyebut adikmu dengan kata idiot. Cepat bereskan semuanya, sekarang waktunya Diana terapi." Mama berkata datar, kemudian pergi sambil menggandeng Diana.

Aku mendengus kesal. Tumben bocah itu tidak berteriak atau meronta saat mama menggandeng tangannya. Padahal biasanya dia akan meronta dan berteriak-teriak seperti orang kesurupan saat mama mendekatinya. Ternyata terapi yang dilakukan mama belakangan ini lumayan berguna. Tapi Diana tetap saja Diana. Gadis kecil yang telah merampas keharmonisan keluargaku, gadis kecil idiot yang sering membuat masalah, gadis kecil yang membuat aku menjadi bahan ejekan teman-teman sekolah.

***
Dulu, aku memiliki sebuah keluarga yang sangat sempurna. Aku adalah anak tunggal di keluarga ini. Papaku seorang dokter yang hebat. Sedangkan mamaku adalah seorang ibu rumah tangga yang luar biasa. Aku bahagia hidup di tengah-tengah keluarga yang sempurna. Kami tinggal di rumah yang sederhana, indah dan terawat dengan baik.
Aku sangat betah berlama-lama di rumah dan memandangi mama yang tengah sibuk di kebun atau di dapur. Seringkali saat aku memandanginya, mama memanggilku dan memetikkan bunga untukku. Mamaku adalah seorang wanita yang istimewa. Senyumnya yang hangat dan masakannya yang lezat senantiasa menyambutku sepulang sekolah. Membayar semua rasa lelah.

Tapi kini, semenjak kehadiran Diana kecil, segalanya berubah. Aku mulai merasa jauh dari mama dan papa. Semuanya menyibukkan diri dengan Diana. Diana lahir dalam keadaan tidak normal. Diana cacat mental, aku lebih suka menyebutnya dengan si idiot pembawa sial. Mama memarahiku habis-habisan saat mendengar aku mengucapkan kata-kata itu. Padahal sebelumnya mama belum pernah semarah itu padaku.

***
Sayup-sayup aku mendengar suara lagu allegretto dari album the mozart effect mengalun dari arah kamar Diana. Diana sedang terapi. Mama bilang, perkembangannya cepat sekali. Mama optimis Diana pasti bisa sembuh. Aku mencibir. Cacat mental memangnya bisa disembuhkan? Cacat mental kan kelainan, bukan penyakit.

Aku melihat Diana sedang mencoret-coret dinding kamarnya, mama berdiri di sampingnya. Dia tersenyum dan matanya berkaca-kaca. Diana mengoceh tak jelas. Aku merasa semakin jengkel.
Dulu aku pernah mencoret-coret dinding kamarku dan dimarahi oleh mama. Tapi mengapa sekarang saat Diana mencoret-coret dinding kamarnya, mama malah diam saja? Bahkan mama memandanginya dengan tatapan haru seperti itu. Benar-benar tidak adil. Mama seharusnya lebih menyayangiku daripada Diana. Aku anak yang pintar dan berprestasi. Aku tidak merepotkan seperti Diana.

***
Hari ini aku menerima penghargaan sebagai siswa teladan di sekolah. Tapi aku kesal, mama tidak datang untuk menontonku berpidato di atas panggung. Sesampainya dirumah, aku segera meluncur ke kamar mama, bahkan tanpa melepaskan sepatuku terlebih dahulu. Satu minggu yang lalu, mama sudah berjanji akan menghadiri undangan apresiasi siswa berprestasi. Tapi mama mengingkarinya. Padahal aku berusaha sangat keras untuk merebut predikat ini dan mempersembahkannya untuk mama. Aku ingin mama bangga saat melihatku berpidato dan memuji-mujinya dari atas panggung. Aku ingin mama dan papa memelukku erat sambil mengucapkan selamat seperti yang selalu mereka lakukan dulu. Aku benar-benar kecewa. Pasti gara-gara Diana.

"Mama kemana?" tanyaku pada Diana yang sedang menggenggam krayon merah di tangan kanannya.

"Mozart.." jawabnya lirih.
Aku jadi ingat. Semalam mama mengeluh kaset terapi the mozart effectnya rusak karena terlalu sering diputar. Mama saat ini pasti sedang pergi untuk membeli yang baru.

"Dasar idiot, gara-gara kamu mama jadi lupa datang ke acara sekolahku!" bentakku. Diana memandangku tanpa ekspresi.

"Kakak..." ucapnya tiba-tiba.
Tangan kecilnya meraih tanganku. Menariknya perlahan. Aku menghempaskan tangannya. Dia terhuyung ke belakang.

"Apaan sih kamu? Tanganmu kotor!" aku membentak lagi sambil mengibaskan tanganku.

"Lihat gambarku." Jawabnya singkat.

"Aku bisa nulis. Aku bisa gambar." Diana sumringah.
Dia merogoh sakunya sambil mengangsurkan secarik kertas yang sudah lusuh dan penuh coretan krayon. Sepertinya aku mengenali kertas itu. Aku merampas benda itu dari tangan Diana.

"Bagus kan, Kak?" tanyanya.
Aku terbelalak.

"Apa?! Dasar bocah idiot! Kamu tahu ini apa? Ini sertifikatku! Aku berminggu-minggu belajar ekstra untuk mendapatkan ini! Kenapa malah kamu coret-coret?!" emosiku memuncak.

"Kakak tidak suka?" Diana bertanya lagi.

"Aku lebih suka kamu mati." Jawabku ketus sambil melempar sertifikatku yang sudah lecek itu keluar jendela. Aku segera berjalan sambil menghentak-hentakkan kakiku menuju kamar. Kali ini bocah idiot itu sudah sangat keterlaluan.

------

"Kakak bilang, kakak lebih suka aku mati.?" Diana berdiri di hadapanku. Pandangan matanya kosong. Diana berbicara lancar. Tidak tergagap seperti biasanya.

"Aku mau mati asal bisa bikin kakak suka sama aku." tambahnya. Aku tercekat. Diana saat itu sedang mengenakan gaun pink favoritnya. Wajahnya pucat. Dengan tangan yang gemetar, dia mengangsurkan secarik kertas lusuh padaku. Aku menerimanya. Perlahan-lahan, aku membuka lipatannya. Ada coretan krayon merah yang membentuk dua orang sedang bergandengan tangan. Gambarnya memang jelek, tapi aku terharu saat membaca judulnya; "Aku dan Kak Pram".

"Aku lompat dari jendela untuk mengambil kertas ini. Tadi kakak belum lihat gambarnya. Aku ingin kakak melihatnya.. Aku sudah mati kak, seperti kemauan kakak. Jadi sekarang kakak suka kan sama aku?" ucapnya polos. Dadaku sesak.

***
Aku terbangun dengan keringat membasahi sekujur tubuhku. Napasku tersengal-sengal seperti habis berlari marathon. Aku merasakan ada sesuatu yang kugenggam di tangan kiriku.
Aku terhenyak. Dadaku berdetak cepat. Dengan tangan gemetar, aku membuka lipatan kertas lusuh itu. Bagaimana benda ini bisa kugenggam? Aku yakin, aku sudah melemparnya keluar jendela tadi. Tubuhku lemas ketika aku mendapati yang ada dalam kertas itu adalah gambar dengan judul yang sama persis dengan mimpiku.

Tanpa pikir panjang, aku segera berlari ke arah kamar Diana. Kumohon Tuhan, maafkan aku. Kalau sampai terjadi sesuatu pada Diana, aku tidak akan pernah bisa memaafkan diriku. Aku yakin ini hanya mimpi, tapi kenapa kertas ini bisa ada disini? Ya Tuhan, tolong lindungi Diana.

Aku merasa lega saat melihat Diana kecil dengan tangan dan bajunya yang penuh dengan noda krayon sedang asyik mencoret-coret dinding kamarnya. Syukurlah, ternyata hanya mimpi.

Aku melangkah masuk. Diana kecil masih sibuk menggoreskan krayonnya ke dinding, sepertinya dia tidak menyadari kehadiranku. Aku terisak perlahan saat kuamati coretan-coretan yang Diana buat di dinding kamarnya.

"Aku sayang Kak Pram"
"Aku main boneka sama Kak Pram"
"Aku naik sepeda sama Kak Pram"

Ya Tuhan, jahat sekali aku selama ini. Kenapa aku bisa membenci adikku sendiri? Aku memeluk erat Diana. Dia menghentikan kegiatan menggambarnya dan memandangku. Tubuhnya dingin. Kertas lusuh yang kugenggam tadi terjatuh. Diana meraihnya dan mengangsurkannya kembali padaku. Aku menerimanya sambil tersenyum.

"Gambarmu bagus. Kamu pintar sekali." Pujiku sambil mengusap lembut rambutnya.

"DIANAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA...!!!"
Aku terkejut mendengar teriakan mama. Aku segera beranjak menuju jendela untuk melihat apa yang terjadi di bawah sana, tapi suara Diana menghentikan langkahku.

"Terima kasih, kak. Tidak sia-sia aku lompat dari jendela untuk mengambil kertas ini. Tadi kakak belum lihat gambarnya. Aku ingin kakak melihatnya..." ucapnya polos. Dia tersenyum.

Wajahku memucat. Apa maksudnya?? Aku mundur perlahan ke arah jendela. Banyak kerumunan orang di bawah sana. Aku melihat mama sedang memeluk gadis kecil yang terbaring dan bersimbah darah. Aku mengenali sosok itu. Itu Diana.
Ragu-ragu, aku menatap kembali ke arah tembok. Diana sudah tidak ada di sana.
Ya Tuhan, Diana....

Bagaimana cerita pendek tentang kakak adik diatas. Kalo kalian bacanya menghayati pasti merasa sedih dan terharu deh. Cerpen Sedih Kakak Adik diatas bisa juga jadi renungan buat kita, jangan pernah merasa malu apalagi berlaku kasar dan gak mau nerima kalo punya seseorang yang mempunyai kekurangan fisik (baca: cacat / anak berkebutuhan khusus). Disalin dari facebook. Salam cinta dan persahabatan.


Cerpen : Antara Cinta dan Sahabat

Hidup akan indah bila kita masih memiliki seseorang yang kita sayangi, seperti via, via masih memiliki orang tua yang sayang dengannya dan saudara laki-lakinya yang sangat menggemaskan yang masih kelas 4 SD. Serta tak luput mempunyai seorang sahabat yang baik yang selalu bersama ketika dia duka, lara pun senang. Via mempunyai sahabat dia bernama Mia dan Rahma. Kemana-mana kami selalu bersama seperti layaknya besi dan magnet yang sulit dipisahkan. Mereka pertama kenal ketika pertama MOS dan memulai sekolah di SMA, Ketika itu Rahma duduk sendirian dan tak sengaja Via menghampirinya dan berkenalan. Setelah mereka berbincang-bincang cukup lama datanglah seorang anak perempuan cantik putih bertahi lalat di bawah bibir yang tipis. Tahi lalatnya itu membuat wajahnya menjadi manis dan disegani oleh kaum Adam.


“Hai…. Rahma dah lama nunggunya yah???” kata perempuan itu

“Ea… lama banget, kamu dari mana saja???? kata Rahma

“Maaf yach aku berangkatnya siang, soalnya bangunnya kesiangan… hehehe” jawab Perempuan yang berbicara dengan Rahma sambil tersenyum.

“Oa,untungnya ada Via yang menemani aku di sini, Mi kenalin ini Via teman sekelas kita juga lho. Oya vi kenalin ini teman satu bangku aku namanya Mia” kata Rahma sambil memperkenalkan temannya.

“Kenalin aku Via, aku duduknya di samping tembok dekat pintu sama Ovie” kata Via memperkenalkan dirinya kepada Mia.

“Aku Mia, low boleh tau lo tinggalnya dimana”?? Tanya Mia kepada Via.

“Aku aslinya Banjarharjo, tapi di sini aku ngekost” jawab Via.

“Kapan-kapan kita main ke kostnya Via, Gimana,?? Rahma lo juga ikut yach”?? Mia melontarkan pertanyaan kepada Rahma.

“Itu ide yang bagus kita selalu kumpul-kumpul bareng di kosannya Via, Gimana kalau kita buat genk saja?” usul Rahma.

“Aku setuju dengan pendapatmu. Nanti kita buat kaos yang sama, tapi dipikir-pikir nama genk nya apa yach”?? Mia menggaruk-garuk kepala yang tidak gatal karena begitu bingungnya.

“Tapi maaf teman-teman bukannya gw menolak, tapi aku bener-bener gak setuju dengan pendapat kalian, aku ingin bersahabat dengan kalian. Tapi aku gak suka buat genk-genk seperti itu, takutnya kalau kita buat genk, banyak teman-teman yang benci dan iri.” jelas Via.

“Yah Vi, tapi……….”

Sebelum Mia melanjutkan pembicaraannya bel sekolah pun berbunyi tanda peserta MOS kumpul di halaman sekolah untuk diberikan arahan dan himbauan dari kepala sekolah.

Sungguh ribet dan susah kembali menjadi peserta MOS harus menggunakan kostum planet yang sungguh menyebalkan itu seperti pake kaos kaki yang berbeda,tasnya menggunakan kantong kresek,rambutnya di ikat lebih dari 10 buah,sungguh membosankan dan menyebalkan ketika dimoment-moment MOS seperti ini.

Setelah kumpul di lapangan Rahma dan Mia senyum-senyum sendiri, dan aku bingung kenapa mereka senyum-senyum tanpa sebab. Adakah sumbernya kenapa mereka senyum-senyum sendiri. Setelah aku perhatikan ternyata mereka tersenyum ketika melihat kakak Osis. Dan kemudian aku bertanya kepada Rahma,”Rah, kamu dan Mia senyum kenapa??” Tanya Via dengan penasaran.

“Asal kamu tau aja ya Vi, aku dan Mia itu ngefans banget sama anak kelas X-2 itu, terus gw jatuh cinta sama cowok itu katanya sih namanya Dana”. jawab Rahma.

“Yang mana?” Tanyaku lagi.

“Itu yang paling cakep sendiri, Oa aku juga ngefens banget ama kakak OSIS jangan bilang sama Mia yach kalo aku ngasih tau ke kamu, aku itu ngefans banget sama Ka’ Zaenal sedangkan Mia ngefens sama ka’ Adit”. jelas Rahma.

“okey, tenang saja Rahma gw pasti gw bisa jaga rahasia ini kok, dijamin gak bakal bocor dech…….” kataku.

“Aku percaya kok sama kamu….. halah kaya ember saja bocor… . hehehehe”. Rahma sambil ketawa

Ketika asyik berbicara ternyata banyak pengarahan yang diberikan oleh kepala sekolah, sungguh menyesal sekali ku ini tidak mendengarkannya. Padahal banyak manfaatnya bagi kita khususnya bagi pelajar. Setelah beberapa lama kemudian peserta MOS di bubarkan.

Via sedang berfikir sepertinya enak sekali rasanya ketika menjadi anak SMA. Sama seperti yang Via rasakan saat ini Via ingin cepat-cepat menggunakan baju putih abu-abu dan agar cepat diresmikan menjadi murid SMA, rasanya lama sekali menunggunya waktu seperti itu. Apalagi, rumahnya sangat jauh dari sekolah sungguh enaknya jauh dari orang tua dan bebas untuk pergi-pergi kemanapun yang kita inginkan bersama teman-teman barunya. Tapi Via harus bisa mengendalikan diri dari pergaulan di zaman edan seperti ini, kalau kita mengikutinya maka kita akan masuk ke dalam jurang neraka yang isinya orang-orang berdosa.

Kicauan burung menari-nari di angkasa, Sungguh indah bila ketika memandangnya. Embun pagi menyejukan hati Semerbak wangi mawar membuat segar perasaan kita. Indahya alam ciptaan tuhan yang maha esa, Tak ada yang bisa menandinginya,Karena tuhan adalah sang kholik pencipta alam semesta.

Ricuhan murid-murid SMA bagaikan burung-burung yang sedang menyanyi-nyanyi. Murid-murid mulai berdatangan menuju sekolah untuk menuntut ilmu, walaupun ada yang niat sekolah hanya ingin mendapatkan uang jajan dan ingin memiliki banyak teman. Murid-murid berdatangan ada yang naik motor, sepeda, naik bus mini, angkot, diantar orang tuanya menggunakan mobil, adapun jalan kaki.
Bel sekolah pun berbunyi sebagai tanda waktu pelajaran dimulai. Murid-murid dengan tenang belajar di sekolah. Hening sepi keadaan di sekolah bagaikan tak berhunikan makluk, Seperti di hutan sepi sunyi.

Bel istirahat pun berbunyi, murid-murid bagaikan pasukan burung yang keluar dari sangkarnya menuju kantin gaul bu ijah. Perut mereka terjadi perang dunia ketiga mereka berebut makanan dan cepat-cepat mendahulukan mengambil makanan.

Aku tak nafsu untuk pergi ke kantin dan aku beranikan diri pergi ke perpustakaan.Setelah lamanya aku diperpustakaan datanglah seorang cowok ganteng yang diidam-idamakan oleh Rahma sahabatku sendiri.

“Hai…….vi kok sendirian saja disini.” kata cowok itu yang bernama Dana.

“Yah…. teman-teman aku lagi ke kantin, padahal aku diajak kekantin sama mereka, tapi aku pengennya pergi ke perpustakaan……. hehehe” kataku pada Dana.

“Oa…… kamu les di Prima Eta yach??” Tanya Dana.

“Eah…..kok kamu tau sich…” jawabku.

“Kan aku juga les disitu,terus gw juga sering merhatikan kamu lho!!” kata Dana.

“Memang kamu kelas X apa?, kok gw gak pernah lihat kamu?”

“Ruang X-B. oa,kamu ruang X-A ya?”

“yapz……….”

Aku tak ingin dekat-dekat dengan Dana, Tapi aku juga punya perasaan sama Dana aku bingung kalau aku berdekatan sama Dana nanti Rahma cemburu. Kemudian ku pamit sama Dana.

“Dan aku mau ke kelas dulu” kataku pada Dana.

“Owg…..eah Vi silahkan”

Kemudian aku menuju ke kelas, sebelum masuk ke kelas, di jalan aku ketemu Rahma. Aku menyapa Rahma dengan senyuman. Tapi apa yang Rahma kasih padaku, Rahma bersikap sinis. Aku bingung kenapa Rahma bersikap seperti ini kepadaku, Kemudian aku mencari Mia. Aku ingin menanyakan kepada Mia. Tentang sikap Rahma kepadaku. Setelah kutemukan Mia, ku langsung menanyakan kepada Mia.

“Mi,aku boleh nanya sesuatu kepadamu gak?” tak sengaja air mataku membanjiri wajahku yang lembut ini.

“Nanya tentang apa?”

“Tadi aku ketemu Rahma, aku nyapa dia, Tapi dia cuek, malah dia bersikap sinis kepadaku, Apa salahku Mi”.

“Apa benar tadi kamu janjian sama Dana di perpustakaan, kok kamu bisa ngehianatin sahabat sendiri sich”.

“Mi, tadi itu, aku gak sengaja ketemu Dana di perpustakaan, sumpah aku sebelumnya gak janjian, tolong bantuin aku, untuk jelasin ke Rahma Mi.”Aku memohon ke Mia agar dia bisa bantuin aku untuk jelasin ke Rahma.

“yach udah….gimana kalau pulang sekolah gw temuin kalian berdua”

“Terserah kamu Mi, yang penting Rahma tidak salah paham sama gw”

Kemudian setelah pulang gw nungguin Mia dan Rahma di kantin gaul,setelah beberapa lama aku nungguin munculah mereka dari balik kelas.setelah aku melihat Rahma.Aku langsung peluk Rahma dan aku teteskan air mataku.kemudian aku memohon-mohon agar Rahma mempercayai penjelasin yang diberikan oleh aku padanya.

“Rah, plis dengar penjelasan aku, aku gak ada hubungan apa-apa sama Dana, mana mungkin aku ngehianatin sahabat sendiri.”

“terus kenapa tadi kalian berdua ketemuan di perpustakaan.” Tanya Rahma.

“Aku gak sengaja ketemu di perpustakaan Rah, kalau kamu masih gak percaya, gimana kalau kamu nanya langsung sama Dananya?”

“owg………..yach dech aku sekarang percaya kok sama kamu, masa aku percaya sama orang lain daripada sahabat sendiri, maafin aku juga yach Vi,,”.

“Memangnya tadi siapa yang bilang sama kamu”.

“Sudah, gak usah dibahas, gak penting”.

Aku bingung kenapa Rahma langsung maafin aku, padahal aku baru sebentar jelasin kapada Rahma. leganya perasaanku ini.

“Makasih Rah”.

Kemudian kami pun saling berpelukan rasanya senang banget ketika kami baikan kembali. Setelah pulang sekolah, Aku seperti biasa membuka kembali buku pelajaran. Setelah ku membuka buku, tak sengaja ku temukan secarik kertas yang beramplop. Ku buka perlahan-lahan, tapi kenapa jantungku ikut berdetak lebih kencang. Kubaca perlahan-lahan.

Dear Via….

Izinkan aku untuk berkata jujur padamu, Sebelumnya ku minta maaf kalau aku sudah lancang mengirim surat ini. Aku sadar, aku bukan apa-apanya kamu. Aku juga tak pantas memilikimu. Tapi semakin ku pendam perasaan itu, semakin sesak rasanya dadaku ini kalau tak segera ditumpahkan.
Aku belum pernah merasakan perasaan seperti ini sebelumnya. Tapi tiap kali aku ingin melepaskan diri darimu, Tapi tiap kali itu aku ingin semakin kuat untuk memelukmu. Dan aku merasa heran mengapa perasaan ini hanya terjadi padamu, mengapa tak tumbuh pada gasdis-gadis yang lain, Bagi anak-anak lain mungkin menilainya, Mereka lebih cantik darimu?
Tetapi ini perasaanku, Aku justru suka padamu tak hanya karena kecantikanmu, Tapi juga karena innerbeauty mu sungguh menarik bagiku. Aku tak ragu lagi memilih gadis semacam kamu. Kamu ini memang tak ada duanya di dunia ini. Sudah beberapa lama ku pendam perasaan ini tapi baru kali ini ku beranikan diri utuk menyatakan kalau aku “CINTA dan SAYANG”sama kamu. Maafkan aku kalau aku tak gentel seperti anak laki-laki lain yang mengutarakan langsung di depan wajah dan bertemu langsung empat mata.

Tapi kalau kau mau agar aku langsung mengutarakannya aku akan mencoba, besok kita ketemu pulang sekolah di kelas X-9.

Orang yang mencintaimu
Adytia Pradana Putra

Aku bingung,Aku tak tau harus berbuat apa. Aku bingung memilih salah satu ini CINTA atau SAHABAT. Kata-kata itu selalu menggoyang-goyang pikiranku. Aku punya persaan sama Dana dan aku juga gak mau menyakiti perasaan sahabatku. Kenapa bisa terjadi pada aku, kenapa tidak Mia??? Bukanya aku iri pada Mia, tapi karena perasaan bingung ini jadinya aku tak sadar menyalahkan Mia.... ya tuhan tolonglah diriku ini, aku harus berbuat apa?.

Kemudian aku berfikir, aku sudah janji hidup dan matiku akan ku pertaruhkan demi sahabatku yang ku sayang. Aku relakan Dana untuk sahabatku Rahma. Aku tak ingn melihat sahabatku sedih.
Aku sudah punya keputusan, aku gak akan terima Dana jadi pacarku, Tapi aku akan bersujud di depan Dana dan bermohon-mohon agar Dana mau jadi pacarnya Rahma.


* * * * * * sekian * * * * * * * *


cinta yang sebenarnya adalah ketika kamu menitikkan air mata dan masih peduli terhadapnya....cinta yang sebenarnya adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih tetap menunggunya dengan setia....
cinta yang sebenarnya adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu masih bisa tersenyum dan berkata "aku turut berbahagia untukmu wahai SAHABATKU"

Someone

seandainya kau ada denganku hiasi malam sepiku ,,
mungkin ku tak sendiri .
bayanganmu yang selalu menghiasi hari-hariku ,,
ku ingin bersama dirimu ..
Tak akan berpaling darimu ..
walau kau jauh dariku .
sekarang semua hina , dan musnah ..
ketika kau pergi tinggalkan ku ..
aku hanya bisa menangisi semua ..
dalam sedihku ,,
diri ini seakan trtusuk durii ..
sedalam-dalamnya .
ku mohoon kau kembaLi ..
diri ini tak bisa tanpamu ..
for : special person

Untukmu , Bintangku

Masih tertinggal bayangmu diingatanku
Dan aku terlalu angkuh tuk akui itu
Hingga rasa ini terus menyala dan terbakar
bersama kepedihanku
Masih terasa hangat genggammu dijemariku
Dan aku slalu menghindar menafikkan rasa
yang terus membelenggu
Hingga rasa ini terus lukai dan menusuk
jantungku
Masih terlintas bisik cinta ditelingaku
Dan aku pun masih pertahankan egoku
Hingga ku hancurkan sendiri hatiku….. :’(
Kini,Sebelum nafasku terhenti dan tak
mungkin tuk kembali
Sebelum kau memutuskan tuk meniti hati
bersama dengan dirinya yang kau pilih
Ku ingin mengakui
Ku ingin kau sadari
Betapa cinta tak mungkin lagi kubagi ke lain
hati…

Indah Senyummu

Hangatnya sinar mentari
Indah SenyummuTak sehangat pelukmu
Indah lukisnya sang pelangi
Tak Seindah Senyummu
Indahnya kerlip bintang
Tak Seindah Wajahmu
Terangnya sang Rembulan
Tak Semanis tawamu
Dahulu Kunikmati itu semua
Namun kini sudah tiada
Dulu engkau yang kudamba
Sekarang engkau yang berdusta
Sekarang kau sudah bersamanya
Membagi semua kepadanya
Mungkin Ku bersedih
Namun ku rasa bahagia
Semua memang tak abadi
Semua memang tak kekal
Mungkin kita sudah tak Sehati
Namun rasa Cintaku tetap Kekal
Kan kusimpan Senyum mu
Kan ku jaga Tawamu
Kan ku ingat Wajahmu
Kan ku bawa dalam Mimpiku
Ku harap engkau tahu
Disini ku masih menunggu
Menunggu dirimu
yang kini bersamanya
Semua canda tawamu
Mungkin sudah tak ada
Karena Canda tawamu
Sudah kau bagi bersamanya
Tetapi Ku ucapkan terima Kasih
Atas semua yang telah kau beri
Walau engkau bukan kekasihku
Tetapi ingatlah aku dalam Tangismu
Karena ku Mencintaimu …

Sentuhan yang Tak Pernah di Miliki

Sampai saat ini sentuhan itu masih terasa
Dengan lembutnya yang kian membelai sepinya hati
Saat dirimu pergi meninggalkanku
Sampai saat ini sentuhan itu masih terasa
Dengan hangatnya yang kian menyapa sunyinya hati
Saat dirimu pergi meninggalkan cinta ini
Sentuhan itu takkan pernah hilang dari jagaku
Yang selalu membelai rindumu
Sentuhan itu takkan pernah terhapus dari bayangku
Yang selalu memikirkan wajahmu
Andai saja sentuhan itu masih milikku
Aku pasti takkan layu seperti ini
Andai saja sentuhan itu masih bisa kudapati
Aku pasti takkan tersungkur seperti ini
Tuhan…
Kini aku telah berpasrah
Biarlah sentuhan itu hanya bisa kurasakan
Meski tahuku bahwa sentuhan itu takkan termiliki
Olehku…

Cahaya Pancaran Bunda

Bunda….
Kaulah pancaran cahaya hidupku
Memancarkan cahaya kasih
Yang tak pernah lengah
Meski nestapa meleburkan asa
Tutur katamu…
Adalah sebuah penerang jalanku
Menyinari hari-hariku yang suram
Bertabur cinta dan kasih sayang
Yang tak pernah hilang
Hujan…
Badai…
Ombak…
Tlah kau lalui..
Demi cintamu pada buah hati
Meski jiwamu bertabur sepi
Bunda…
Karnamu…
Karna jasamu
Karna Cintamu
Aku bisa seperti ini
Menitih jalan kehidupan
Yang penuh gelombang dan karang yang terjal

Jumat, 01 Februari 2013

oh gpa oh gpa

Diposting oleh Nesya Widyanti di 2/01/2013


Hay bloggie , hari demi hari telah dijalani di kampus yaaa ,,

Eh gak terasa ini mau mid exam di pu , gak super cepat yaa broo...
Ank kampus lain udh pada libur , mmg sih liburnya gak lama sama lah yaa kayak di pu sekitar 3 minggu’an wkkwkwkw.... Tapi disini sih sama aja lah walau libur cepat tp ttep aja kuliah ,
Bagaimana nasib gpa ku nnti yaaa broo ? apakah bagus ? atau bisa sampe 3 lebih nilai nya hemmm..........
Seharian ngapal apalagi bangun jam 3 terus eh taunya sir nyoman ngsih soal kyk racun bro ...
Semoga ajalah tuh sir baik dalam nilai , gapapa lah klo kejam dlm ngsh tugas demi gpa lah hahaha xD
Eitttss tp gimana sm english 3 sir dema kan dipikir” racun jg ngsh tugas ..... denger” sih yaa mid nnti dsrh bwt application letter sm cv hemmm gak kurang bnyk lah yaaaa ...
Udh lah semangat saja lah yaaa demi gpa sm berkurangnya beasiswa wehehehehe :D

Udah ah curcolannya males panjang” keburu ngantuk jg sih yaaaa ... bye byeee jangan kangen yaaaa broo 

*salam metal*

Rabu, 30 Januari 2013

SALAM PERPISAHAN

Diposting oleh Nesya Widyanti di 1/30/2013
Puisi Tanpa Nama

Kini, hatiku tergores kesedihan
Ketika terucap salam perpisahan
Walau air mataku tak berlinang
Bukan berarti suatu kerelaan
Saat-saat langkah terayun
Jarak kita-pun semakin membentang
Akankah semuanya jadi terkenang
Atau hanyut terbawa gelombang
Bahkan mungkin terkubur oleh waktu dan keadaan

Sobat, dalam hatiku ini
Akan tetap membekas suatu kenangan
Kau sungguh baik, supel dan komunikatif
Siapapun mengenalmu pasti akan merindu
Namun untukku, janganlah kau biarkan
Aku terkulai lemas dalam kehampaan
Karena rasa kangenku yang tidak kau harapkan

PERIH

Diposting oleh Nesya Widyanti di 1/30/2013
Mungkin aku memang lemah
Mungkin aku tak pernah punyai lelah
Saat ku terdiam menangisi pergimu
Terus ku terpaku oleh harapan semu

Sepertinya… t’lah cukup banyak kutulis
T’lah cukup dalam hati ini kuiris
Agar bisa kucoba lagi cinta dari mula
Dengan ia yang mampu merasakannya

Namun cinta untukmu terus bertahan
Di sekeping sisa hati ini pun cinta untukmu kurasakan
Kerinduan hadirmu tak pernah bisa hilang
Oh Tuhan… bagaimana semua ini harus kuartikan ?

Ditengah malam syahdu nan pekat
Ku teringat pada mu, bayangmu
Selalu melintas di kelopak mataku
Ku coba untuk melupakanmu

Namun bayang mu, trus menghampiriku
Sunyiku kau tabur bunga rindu
Kau bagai angin yang sejukkan
Jiwa ragaku…

Namun kini, sia-sia sudah mahligai cintaku
Mimpi indah tiada lagi, sirna terbakar
Kayu arang abu…
Ku coba bertanya pada malam
Dia membisu

Angin berlalupun, tak memberikan
Jawaban,,
Hanya satu yang terucap
Mengapa aku mencintaimu…

Dan mengapa aku terlahir untuk terluka…
Ku sadar, cinta tak harus memiliki
Tapi ku tak bisa, ku tak rela
Mungkin ada yang lebih dariku….

Sampai datang masa pertemukan kita
Untuk kembali, atau terpisah selamanya…
Sungguh hina diriku
Mencintai orang yang tak mencintai ku
Dan takkan pernah menyayangiku..

Mengapa aku di pertemukan denganmu
Musim gugur dihatiku…
Seakan tumbuh bersemi
Titian cintaku pupus begitu saja

Tiadakah iba dihati mu…
Tiadakah rasa ntuk ku….
Kau berlalu menuju impian mu yang baru..

Rinduku sudah kau lara…
Sayang ku kini t’lah kau buang
Mungkinkah aku tercipta
Hanya untuk disakiti dan dihina???

Apakah ini suatu cobaan untukku??
Apakah ini suatu goresan hati yang luka??
Yang tak bisa sembuh
Walau penawar vdari mana pun…

Semoga kau bahagia
Tanpa sosok bayanganku…

BAYANGAN MASA LALU

Diposting oleh Nesya Widyanti di 1/30/2013
Mesin waktu bergulir tiada henti
bayangan masa lalu kembali hadir menyapakuq..
membuatku tak bisa melihat dunia luas
bagaikan mata ini tertutup selendang hitam..

Masa lalu itu seperti bulan diatas kuburan
karna engkau telah berhasil melukai hatiku
lalu kau sembunyikan pisau itu
seolah kau hilngkan rasa bersalah

Kemana aku akan melangkah
akupun d'anggap darah yang beracun
hingga yang lainpun enggan mengusiknya
kemana lagi aku haruz mengadu
karna tak seorang pun yang menghiraukanku

Cintaku padamu begitu lembut
bagaikan embun dipagi hari
aku mencoba untuk berkaca
terbata...kaca lembut tak mampu
menggambarkan masa depanku
yang telah tenggelam oleh masa lalu cinta mu...

PENJARA KESEDIHAN

Diposting oleh Nesya Widyanti di 1/30/2013
Wahai kekasihku,,
bisakah kau mendengarkan aku
walau kini tempat mu jauh berbeda
tak pernah terfikirkan dalam benakku

Aku rindu di dekatmu,,
kini engkau tiada
jauhlah hatiku kau letakan daalam samudra
kni tiada lagi bahagia yang aku rasa
kala hampa di temani duka,,

Tiada yang indah setelah engkau tiad
memukul sepiku, terusik jiwa ku
bebanlah semakin kian ku membisu
apa lah dalam benaku,,

Kau tak mungkin kembali di hadapanku
aku lemah,temanilah walau hanya sejenak
habiskan waktu untuk memikirkan kamu
semakin jauh semakin aku terluka

Ketika semua orang tersenyum dalam selimut bahagia
jatuhlah aku,air mata di pipiku
tiadaa yang menghapus tiada yang mengobati
engkau telah prgi, engkau telah mati
tinggalkan mulut yang terbungkam
penjara kesedihan

SEPI MENGAKRABI SUNYI

Diposting oleh Nesya Widyanti di 1/30/2013
Dikala subuh
kau dan aku berdiang pada api unggun
yang membara dalam dada
lambungkan hasrat pada titik puncak rasa
lirih tawa beradu desah bersama butiran peluh
lalu kau bisikkan kata yang tak dapat ku mengerti

Baru aku sadari
bahwa subuh telah ditelan pagi
rebah bayang memanjang termangu sendiri
awan kelabu mengendap tak mampu endus
kemana tawamu pergi
sampai kini menantimu
seperti sepi mengakrapi sunyi

KERINDUAN YANG MEMBUNUHKU

Diposting oleh Nesya Widyanti di 1/30/2013
Nanti..
Apakah kau masih mengingat diriku,,,
Mengingat kenangan kita..
Aku tak tau..

Apakah benar kau pergii..
Aku tak percaya itu,,
Aku ingin kau tetap disini..
Bersama ku slalu..

Biarkan waktu berhenti saat qt berdua,,
Melewati hal yang indah,,
Tak menjadi kenangan,,
Tapi hal yang selalu aku jalani..

Bawalah kerinduan ini..
Tak mampu ku menahan mu..
Tapi...aku sadar..
Rindu ini membunuhku..........

Selasa, 29 Januari 2013

Pentingnya Komunikasi dalam Kehidupan

Diposting oleh Nesya Widyanti di 1/29/2013
Dalam kehidupan, kita tidak mungkin tidak memerlukan makhluk lain dalam menjalankan kehidupan kita. manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang sangat membutuhkan makhluk lainnya, baik itu benda mati seperti batu, tanah dan lainnya, hewan, dan manusia yang lain.
Dalam Ilmu Biologi, diterangkan bahwa dalam kehidupannya manusia akan berinteraksi dengan makhluk dan benda yang lainnya. tidak memandang itu benda lain ataupun itu makhluk yang berbeda dengan perwujudan manusia itu sendiri. karena semuanya akan memberikan manfaat tersendiri bagi manusia itu sendiri.
interaksi yang dijelaskan dalam Ilmu Biologi, bisa kita sebut dengan komunikasi. karena kita akan melakukan tindakan-tindakan secara langsung ataupun tidak langsung, seperti bicara, makan, memukul dan lain sebagainya.
lantas apakah komunikasi itu penting?, ataukah kita hanya sebatas melakukan tindakan dan tidak melakukan komunikasi secara utuh.
Apakah arti dari kata komunikasi?
Beamer & Varner (2008) dalam Communication Studies Journal bahwa komunikasi ialah suatu proses penyampaian pendapat, pikiran dan perasaan kepada orang lain yang kemampuannya dipengaruhi oleh lingkungan atau budaya sosialnya. Jelas bahwa lingkungan sosial sangat berpengaruh terhadap proses komunikasi seseorang. Ketiga pendapat tersebut mengarahkan semua pemaknaan komunikasi sebagai sebuah proses yang memerlukan orang lain (others / social).
Whereas, Ross state that communication is a transactional process involving cognitive sorting, selecting, and sharing of symbol in such a way as to help another elicit from their own experiences a meaning or responses similar to that intended by the source. Merujuk pendapat beliau, komunikasi merupakan proses transaksional antara satu orang dengan orang lain yang meliputi proses urutan kognitif, seleksi informasi dan penyampaian simbol berdasarkan pengalaman mereka sendiri sebagai suatu pemaknaan atau respon yang sama dengan pemaknaan dari sumbernya. Dengan demikian, pemaknaan ini lebih mengarah kepada proses dalam diri manusia (komunikator) yang lebih pada ranah kognitif dan pada orang lain yang menyamakan dengan pengalaman dari sumber (komunikator).
Hovland, Janis and Kelly state that communication is the process by which an individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal) to modify the behavior of other individual (the audience). Berdasarkan pernyataan mereka maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan proses seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus/ rangsangan (biasanya dalam bentuk verbal) untuk memodifikasi perilaku orang lain (audience/ komunikate). Dengan demikian, proses komunikasi memerlukan rangsang untuk disampaikan dan memerlukan orang lain sebagai penerima rangsang tersebut. Dalam pemaknaan ini komunikasi lebih mengarah kepada bentuk verbal atau penggunaan simbol bahasa.
Dari pernyataan yang menjelaskan pengertian dari komunikasi diatas, kita dapatkan garis besarnya yaitu komunikasi terjadi karena komunikator memberikan stimulus yang telah di seleksi dalam ranah kognitif terhadap orang lain, sedangkan bentuk stimulusnya dapat dipengaruhi oleh sosial (lingkungan).
Saat kita melakukan sesuatu yang kita inginkan, apakah kita memmikirkannya terlebih dahulu tentang apa yang akan terjadi setelah kita mendapatkan keinginan kita?. Salah satu contohnya adalah ketika kita menginginkan membuat apartemen di tanah rembesan, apakah kita memikirkan yang akan terjadi besok? ketika kita makan terlalu banyak, apa yang akan terjadi pada perut kita?
Seandainya kita komunikasikan dulu dengan diri kita sendiri, maka kita akan menemukan jawabannya, dan jawaban yang didapat adalah jawaban yang bijak.
komunikasi yang kita jalankan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, adalah:
Faktor Biologis
Manusia adalah makhluk biologis yang tidak berbeda dengan hewan yang lainnya. Ia lapar kalau tidak makan selama dua puluh jam, kucing  pun demikian. Ia memerlukan lawan jenis untuk kegiatan reproduktifnya, begitu pula kerbau. Ia melarikan diri kalau melihat musuh yang menakutkan, begitu pula monyet. Faktor biologis terlibat dalam seluruh kegiatan manusia, bahkan berpadu dengan faktor-faktor sosiopsikologis. Bahwa warisan biologis manusia menentukan perilakunya, dapat diawali sampai struktur DNA yang menyimpan seluruh memori warisan biologis yang diterima dari kedua orang tuanya. Begitu besarnya pengaruh warisan biologis ini sampai muncul aliran baru, yang memandang segala kegiatan manusia, termasuk agama, kebudayaan, moral, berasal dari struktur biologinya. Aliran ini menyebut dirinya sebagai aliran sosiobiologi (Wilson, 1975).

Ada beberapa peneliti yang menunjukkan pengaruh motif biologis terhadap perilaku manunusia. Tahun 1950 Keys dan rekan-rekannya menyelidiki pengaruh rasa lapar, Selama 6 bulan, 32 subjek bersedia menjalani eksperimen setengah lapar. Selama eksperimen terjadi perubahan kepribadian yang dramatis. Mereka menjadi mudah tersinggung, sukar bergaul, dan tidak bisa konsentrasi. Pada akhir minggu ke-25, makanan mendominasi pikiran, percakapan, dan mimpi. Laki-laki lebih senang menempelkan gambar coklat daripada gambar wanita cantik. Kekurangan – tidur juga telah dibuktikan rneningkatkan sifat mudahtersinggung clan tugas-tugas yang kompleks atau memecahkan persoalan. Kebutuhan.akan rasa aman, menghindari rasa sakit, dapat menghambat kebutuhan-kebutuhan lainnya.

Walaupun demikian, Manusia bukan sekadar makhluk biologis. Kalau sekadar makhluk bialogis, ia tidak berbeda dengan binatang yang lain. Kura-kura Galapagos yang hidup sejak sekian ribu tahun yang lalu bertingkah laku yang sama sekarang ini. Tetapi, perilaku orang Jawa di zaman Diponegoro.sudah jauh berbeda dengan perilaku mereka di zaman Suharto. Menurut Marvin Harris, antropolog terkenal dari University of Florida, agak sukar kita menjelaskan perubahan kultural ini pada sebab-sebab biologis (Rensberger, Dialogue, 1/1984:38). Ini hanya dapat dijelaskan dengan melihat komponen-komponen lain dari manusia; yakni faktorfaktor sosiopsikologis.

Faktor faktor Sosiopsikologis
Karena manusia makhluk sosial, dari proses sosial ia memperoleh bcberapa karakteristik yang mcmpengarahi perilakunya: Kita dapat mengklasifikasinya ke dalam tiga kamponen komponen afektif, komponen kognitif, dan kornpwren konatif. Komponen yang pertama> yang merupakan aspek emosional dari faktor sosiopsikologis, didahulukan karena erat kaitannya dengan pembicaraan sebelumnya. Komponen kognitif adalah aspek intelektual, yang berkaitan -dengan apa yang diketahui manusia. Komporten konatif adalah aspek volisional, ymg berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan bertindak. Kita mulai dengan komponen afektif yang terdiri dari motif sosiogenis, sikap dan emosi.
Motif Sosiogenesis
Motif sosiogenis, sering juga disebut motif sekufider sebagai lawan motif primer (motif biologis), sebetulnya bukan motif “anak bawang”. Peranannya dalam membentuk perilaku sosial bahkan sangat menentukan. Berikut adalah klasifikasi dari motif sosiogenesis:
1. Motif ingin tahu.
Mengerti, menata dan menduga. Setiap orang berusaha mengerti (memahami) arti dari dunianya. Kita memerlukan kerangka rujukan (frame of freference) untuk mengevaluasi situasi baru dan mengarahkan tindakan yang sesuai.
2. Motif kompetensi.
Setiap orang ingin membuktikan bahwa ia mampu mengatasi persoalan apapun. Perasaan mampu, amat bergantung pada perkembangan intelektual, sosial, dan emosional.

3. Motif cinta
Sanggup mencintai dan dicintai adalah hal esensial bagi pertumbuhan kepribadian. Orang ingin diterima di dalam kelompoknya sebagai anggota sukarela dan bukan yang sukar rela.

4) Motif harga diri dan kebutuhan untuk mencari indentitas.
Erat kaitannya dengan kebutuhan untuk memperlihatkan kemampuan dan memperoleh kasih sayang, ialah kebutuhan untuk menunjukkan eksistensi di dunia. Kita ingin kehadiran kita bukan saja dianggap bilangan, tetapi juga diperhitungkan. Karena itu, bersamaan dengan kebutuhan akan harga diri, orang mencari identitas dirinya. Hilangnya identitas diri akan menimbulkan perilaku yang patologis (penyakit): impulsif, gelisah, mudah terpengaruh, dan sebagainya.

5) Kebutuhan akan nilai, kedambaan dan makna kehidupan.
Dalam menghadapi gejolak kehidupan, manusia membutuhkan nilai-nilai untuk menuntunnya dalam mengambil keputusan atau memberikan makna pada kehidupannya. Termasuk ke dalam motif ini ialah motifmotif keagamaan. Bila manusia kehilangan nilai, tidak tahu apa tujuan hidup sebenarnya, ia tidak memiliki kepastian untuk bertindak. Dengan demikian, ia akan lekas putus asa dan kehilangan pegangan.

6)Kebutuhan akan pemenuhan diri.
Kita bukan saja ingin mempertahankan kehidupan, kita juga ingin meningkatkan kualitas kehidupan kita; ingin memenuhi potensi-potensi kita. Dengan ucapan Maslow sendiri. “What a man can be, he must be.” Kebutuhan akan pemenuhan diri dilakukan melalui berbagai bentuk: (1) mengembangkan dan menggunakan potensi-potensi kita’ dengan cara yang kreatif konstruktif, misalnya dengan seni, musik, sains, atau hal-hal yang mendorong ungkapan diri yang kreatif; (2) memperkaya kualitas. kehidupan dengan memperluas rentangan dan kualitas pengalaman serta pemuasan, misalnya dengan jalan darmawisata; (3) membentuk hubungan yang hangat dan berarti dengan orang-orang lain di sekitar kita; (4) berusaha “memanusia”, menjadi persona yang kita dambakan (Coleman, 1976:105).
Sikap
Sikap adalah konsep yang paling penting dalam psikologi sosial dan yang paling banyak didefinisikan. Ada yang menganggap sikap hanyalah sejenis motif sosiogenis yang diperoleh melalui proses belajar (Sherif dan Sherif, 1956:489): Ada pula yang melihat sikap sebagai kesiapan saraf (neural settings) sebelum memberikan respons (Allport, 1924). Dari berbagai definisi kita dapat menyimpulkan beberapa hal. Pertama, sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu terhadap objek sikap. Objek sikap boleh berupa benda, orang, tempat, gagasan atau situasi, atau kelompok. Jadi, pada kenyataannya tidak ada istilah sikap yang berdiri sendiri. Sikap haruslah diikuti oleh kata “terhadap”, atau “pada” objek sikap. Bila ada orang yang berkata, “Sikap saya positif,” kita harus mempertanyakan “Sikap terhadap apa atau siapa?”

Kedua, sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi. Sikap bukan sekadar rekaman masa lalu, tetapi juga menentukan apakah orang harus pro atau kontra terhadap sesuatu; menentukan apa yang disukai, diharap–kan, dan diinginkan; mengesampingkan apa yang tidak diinginkan, apa yang harus dihindari (Sherif dan Sherif, 1956:489). Bila sikap saya positif terhadap ilmu, saya akan setuju pada proyek-proyek pengembangan ilmu, berharap agar orang menghargai ilmu, dan menghindari orang-orang yang meremehkan ilmu.

Ketiga, sikap relatif lebih menetap. Berbagai studi menunjukkan bahwa sikap politik kelompok cenderung dipertahankan dan jarang merigalami perubahan.

Keempat, sikap mengandung aspek evaluatif: artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan, sehingga Bern memberikan definisi sederhana: “Attitudes are likes and dislikes.” (1970:14)

Kelima, sikap timbul dari pengalaman; tidak dibawa sejak lahir, tetapi merupakan hasil belajar. Karena itu sikap dapat diperteguh atau diubah. Beberapa orang sarjana menganggap sikap terdiri dari komponen kognitif, afektif, dan behavioral.
Emosi
Emosi menunjukkan kegoncangan organisme yang disertai oleh gejalagejala kesadaran, keperilakuan, dan proses fisiologis. Bila orang yang Anda cintai mencemoohkan Anda, Anda akan bereaksi secara emosional karena Anda mengetahui makna cemoohan itu (kesadaran). Jantung Anda akan berdetak lebih cepat, kulit memberikan respons dengan mengeluarkan keringat, dan aapas terengah-engah (proses fisiologis). Anda mungkin membalas cemoohan itu dengan kata-kata keras atau ketupat bangkahulu (keperilakuan).
Dari faktor-faktor yang telah dijelaskan akan menuntut manusia harus lebih bijaksana dalam menjalankan interaksi dengan lingkungan yang adala pada diri sendiri maupun lingkungan diluardiri sendiri.
Lantas apakah manusia masih memandang bahwa komunikasi itu tidaklah penting untuk dijalankan?, sungguh manusia yang tidak mau belajar, jika manusia hanya mementingkan komunikasi berjalan dalam dirinya sendiri, tanpa mau berkomunikasi dengan lingkungannya.
Sumber dan bahan bacaan

_____. (2012). Judul tulisan: Psikologi Komunikasi. Diperoleh dari  http://www.psikologizone.com/psikologi-komunikasi/06511887, (29 Maret 2012)
_____. (2012). Judul tulisan: Faktor-faktor Personal yang Mempengaruhi Perilaku Manusia. Diperoleh dari http://akch.wordpress.com/2007/09/17/faktor-faktor-personal-yang-mempengaruhi-perilaku-manusia-2/ (29 Maret 2012)
_____. (2012). Judul tulisan: Kasih saying dalam Islam. Diperoleh dari http://10108602.blog.unikom.ac.id/kasih-sayang-dalam.118

Kakak dan Adik

Diposting oleh Nesya Widyanti di 1/29/2013
"Surat Cinta di Dinding"
(Oleh: Eka Restu Anggraeni)

***
Aku membenturkan sapu dengan keras ke dinding. Aku masih merasa kesal. Diana si idiot kecil itu berulah lagi, dan kali ini vas bunga favorit mama yang jadi korban. Satu jam yang lalu, aku baru saja tiba di rumah ketika Diana si idiot itu tiba-tiba saja berlari ke arahku dan menabrakku. Aku kehilangan keseimbangan dan akhirnya jatuh menindih vas bunga mama. Mama datang dengan langkah tergopoh-gopoh menghampiri kami. Aku terbaring di lantai dengan pecahan vas berserakan di sekitarku.

"Bukan salahku! Si idiot kecil itu menabrakku!" aku berbicara cepat-cepat sebelum mama menyalahkanku. Aku memandang tajam ke arah Diana yang sedang duduk di lantai, dia memandangiku tanpa ekspresi. Mama memijit keningnya.

"Pram, berhenti menyebut adikmu dengan kata idiot. Cepat bereskan semuanya, sekarang waktunya Diana terapi." Mama berkata datar, kemudian pergi sambil menggandeng Diana.

Aku mendengus kesal. Tumben bocah itu tidak berteriak atau meronta saat mama menggandeng tangannya. Padahal biasanya dia akan meronta dan berteriak-teriak seperti orang kesurupan saat mama mendekatinya. Ternyata terapi yang dilakukan mama belakangan ini lumayan berguna. Tapi Diana tetap saja Diana. Gadis kecil yang telah merampas keharmonisan keluargaku, gadis kecil idiot yang sering membuat masalah, gadis kecil yang membuat aku menjadi bahan ejekan teman-teman sekolah.

***
Dulu, aku memiliki sebuah keluarga yang sangat sempurna. Aku adalah anak tunggal di keluarga ini. Papaku seorang dokter yang hebat. Sedangkan mamaku adalah seorang ibu rumah tangga yang luar biasa. Aku bahagia hidup di tengah-tengah keluarga yang sempurna. Kami tinggal di rumah yang sederhana, indah dan terawat dengan baik.
Aku sangat betah berlama-lama di rumah dan memandangi mama yang tengah sibuk di kebun atau di dapur. Seringkali saat aku memandanginya, mama memanggilku dan memetikkan bunga untukku. Mamaku adalah seorang wanita yang istimewa. Senyumnya yang hangat dan masakannya yang lezat senantiasa menyambutku sepulang sekolah. Membayar semua rasa lelah.

Tapi kini, semenjak kehadiran Diana kecil, segalanya berubah. Aku mulai merasa jauh dari mama dan papa. Semuanya menyibukkan diri dengan Diana. Diana lahir dalam keadaan tidak normal. Diana cacat mental, aku lebih suka menyebutnya dengan si idiot pembawa sial. Mama memarahiku habis-habisan saat mendengar aku mengucapkan kata-kata itu. Padahal sebelumnya mama belum pernah semarah itu padaku.

***
Sayup-sayup aku mendengar suara lagu allegretto dari album the mozart effect mengalun dari arah kamar Diana. Diana sedang terapi. Mama bilang, perkembangannya cepat sekali. Mama optimis Diana pasti bisa sembuh. Aku mencibir. Cacat mental memangnya bisa disembuhkan? Cacat mental kan kelainan, bukan penyakit.

Aku melihat Diana sedang mencoret-coret dinding kamarnya, mama berdiri di sampingnya. Dia tersenyum dan matanya berkaca-kaca. Diana mengoceh tak jelas. Aku merasa semakin jengkel.
Dulu aku pernah mencoret-coret dinding kamarku dan dimarahi oleh mama. Tapi mengapa sekarang saat Diana mencoret-coret dinding kamarnya, mama malah diam saja? Bahkan mama memandanginya dengan tatapan haru seperti itu. Benar-benar tidak adil. Mama seharusnya lebih menyayangiku daripada Diana. Aku anak yang pintar dan berprestasi. Aku tidak merepotkan seperti Diana.

***
Hari ini aku menerima penghargaan sebagai siswa teladan di sekolah. Tapi aku kesal, mama tidak datang untuk menontonku berpidato di atas panggung. Sesampainya dirumah, aku segera meluncur ke kamar mama, bahkan tanpa melepaskan sepatuku terlebih dahulu. Satu minggu yang lalu, mama sudah berjanji akan menghadiri undangan apresiasi siswa berprestasi. Tapi mama mengingkarinya. Padahal aku berusaha sangat keras untuk merebut predikat ini dan mempersembahkannya untuk mama. Aku ingin mama bangga saat melihatku berpidato dan memuji-mujinya dari atas panggung. Aku ingin mama dan papa memelukku erat sambil mengucapkan selamat seperti yang selalu mereka lakukan dulu. Aku benar-benar kecewa. Pasti gara-gara Diana.

"Mama kemana?" tanyaku pada Diana yang sedang menggenggam krayon merah di tangan kanannya.

"Mozart.." jawabnya lirih.
Aku jadi ingat. Semalam mama mengeluh kaset terapi the mozart effectnya rusak karena terlalu sering diputar. Mama saat ini pasti sedang pergi untuk membeli yang baru.

"Dasar idiot, gara-gara kamu mama jadi lupa datang ke acara sekolahku!" bentakku. Diana memandangku tanpa ekspresi.

"Kakak..." ucapnya tiba-tiba.
Tangan kecilnya meraih tanganku. Menariknya perlahan. Aku menghempaskan tangannya. Dia terhuyung ke belakang.

"Apaan sih kamu? Tanganmu kotor!" aku membentak lagi sambil mengibaskan tanganku.

"Lihat gambarku." Jawabnya singkat.

"Aku bisa nulis. Aku bisa gambar." Diana sumringah.
Dia merogoh sakunya sambil mengangsurkan secarik kertas yang sudah lusuh dan penuh coretan krayon. Sepertinya aku mengenali kertas itu. Aku merampas benda itu dari tangan Diana.

"Bagus kan, Kak?" tanyanya.
Aku terbelalak.

"Apa?! Dasar bocah idiot! Kamu tahu ini apa? Ini sertifikatku! Aku berminggu-minggu belajar ekstra untuk mendapatkan ini! Kenapa malah kamu coret-coret?!" emosiku memuncak.

"Kakak tidak suka?" Diana bertanya lagi.

"Aku lebih suka kamu mati." Jawabku ketus sambil melempar sertifikatku yang sudah lecek itu keluar jendela. Aku segera berjalan sambil menghentak-hentakkan kakiku menuju kamar. Kali ini bocah idiot itu sudah sangat keterlaluan.

------

"Kakak bilang, kakak lebih suka aku mati.?" Diana berdiri di hadapanku. Pandangan matanya kosong. Diana berbicara lancar. Tidak tergagap seperti biasanya.

"Aku mau mati asal bisa bikin kakak suka sama aku." tambahnya. Aku tercekat. Diana saat itu sedang mengenakan gaun pink favoritnya. Wajahnya pucat. Dengan tangan yang gemetar, dia mengangsurkan secarik kertas lusuh padaku. Aku menerimanya. Perlahan-lahan, aku membuka lipatannya. Ada coretan krayon merah yang membentuk dua orang sedang bergandengan tangan. Gambarnya memang jelek, tapi aku terharu saat membaca judulnya; "Aku dan Kak Pram".

"Aku lompat dari jendela untuk mengambil kertas ini. Tadi kakak belum lihat gambarnya. Aku ingin kakak melihatnya.. Aku sudah mati kak, seperti kemauan kakak. Jadi sekarang kakak suka kan sama aku?" ucapnya polos. Dadaku sesak.

***
Aku terbangun dengan keringat membasahi sekujur tubuhku. Napasku tersengal-sengal seperti habis berlari marathon. Aku merasakan ada sesuatu yang kugenggam di tangan kiriku.
Aku terhenyak. Dadaku berdetak cepat. Dengan tangan gemetar, aku membuka lipatan kertas lusuh itu. Bagaimana benda ini bisa kugenggam? Aku yakin, aku sudah melemparnya keluar jendela tadi. Tubuhku lemas ketika aku mendapati yang ada dalam kertas itu adalah gambar dengan judul yang sama persis dengan mimpiku.

Tanpa pikir panjang, aku segera berlari ke arah kamar Diana. Kumohon Tuhan, maafkan aku. Kalau sampai terjadi sesuatu pada Diana, aku tidak akan pernah bisa memaafkan diriku. Aku yakin ini hanya mimpi, tapi kenapa kertas ini bisa ada disini? Ya Tuhan, tolong lindungi Diana.

Aku merasa lega saat melihat Diana kecil dengan tangan dan bajunya yang penuh dengan noda krayon sedang asyik mencoret-coret dinding kamarnya. Syukurlah, ternyata hanya mimpi.

Aku melangkah masuk. Diana kecil masih sibuk menggoreskan krayonnya ke dinding, sepertinya dia tidak menyadari kehadiranku. Aku terisak perlahan saat kuamati coretan-coretan yang Diana buat di dinding kamarnya.

"Aku sayang Kak Pram"
"Aku main boneka sama Kak Pram"
"Aku naik sepeda sama Kak Pram"

Ya Tuhan, jahat sekali aku selama ini. Kenapa aku bisa membenci adikku sendiri? Aku memeluk erat Diana. Dia menghentikan kegiatan menggambarnya dan memandangku. Tubuhnya dingin. Kertas lusuh yang kugenggam tadi terjatuh. Diana meraihnya dan mengangsurkannya kembali padaku. Aku menerimanya sambil tersenyum.

"Gambarmu bagus. Kamu pintar sekali." Pujiku sambil mengusap lembut rambutnya.

"DIANAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA...!!!"
Aku terkejut mendengar teriakan mama. Aku segera beranjak menuju jendela untuk melihat apa yang terjadi di bawah sana, tapi suara Diana menghentikan langkahku.

"Terima kasih, kak. Tidak sia-sia aku lompat dari jendela untuk mengambil kertas ini. Tadi kakak belum lihat gambarnya. Aku ingin kakak melihatnya..." ucapnya polos. Dia tersenyum.

Wajahku memucat. Apa maksudnya?? Aku mundur perlahan ke arah jendela. Banyak kerumunan orang di bawah sana. Aku melihat mama sedang memeluk gadis kecil yang terbaring dan bersimbah darah. Aku mengenali sosok itu. Itu Diana.
Ragu-ragu, aku menatap kembali ke arah tembok. Diana sudah tidak ada di sana.
Ya Tuhan, Diana....

Bagaimana cerita pendek tentang kakak adik diatas. Kalo kalian bacanya menghayati pasti merasa sedih dan terharu deh. Cerpen Sedih Kakak Adik diatas bisa juga jadi renungan buat kita, jangan pernah merasa malu apalagi berlaku kasar dan gak mau nerima kalo punya seseorang yang mempunyai kekurangan fisik (baca: cacat / anak berkebutuhan khusus). Disalin dari facebook. Salam cinta dan persahabatan.


Cerpen : Antara Cinta dan Sahabat

Diposting oleh Nesya Widyanti di 1/29/2013
Hidup akan indah bila kita masih memiliki seseorang yang kita sayangi, seperti via, via masih memiliki orang tua yang sayang dengannya dan saudara laki-lakinya yang sangat menggemaskan yang masih kelas 4 SD. Serta tak luput mempunyai seorang sahabat yang baik yang selalu bersama ketika dia duka, lara pun senang. Via mempunyai sahabat dia bernama Mia dan Rahma. Kemana-mana kami selalu bersama seperti layaknya besi dan magnet yang sulit dipisahkan. Mereka pertama kenal ketika pertama MOS dan memulai sekolah di SMA, Ketika itu Rahma duduk sendirian dan tak sengaja Via menghampirinya dan berkenalan. Setelah mereka berbincang-bincang cukup lama datanglah seorang anak perempuan cantik putih bertahi lalat di bawah bibir yang tipis. Tahi lalatnya itu membuat wajahnya menjadi manis dan disegani oleh kaum Adam.


“Hai…. Rahma dah lama nunggunya yah???” kata perempuan itu

“Ea… lama banget, kamu dari mana saja???? kata Rahma

“Maaf yach aku berangkatnya siang, soalnya bangunnya kesiangan… hehehe” jawab Perempuan yang berbicara dengan Rahma sambil tersenyum.

“Oa,untungnya ada Via yang menemani aku di sini, Mi kenalin ini Via teman sekelas kita juga lho. Oya vi kenalin ini teman satu bangku aku namanya Mia” kata Rahma sambil memperkenalkan temannya.

“Kenalin aku Via, aku duduknya di samping tembok dekat pintu sama Ovie” kata Via memperkenalkan dirinya kepada Mia.

“Aku Mia, low boleh tau lo tinggalnya dimana”?? Tanya Mia kepada Via.

“Aku aslinya Banjarharjo, tapi di sini aku ngekost” jawab Via.

“Kapan-kapan kita main ke kostnya Via, Gimana,?? Rahma lo juga ikut yach”?? Mia melontarkan pertanyaan kepada Rahma.

“Itu ide yang bagus kita selalu kumpul-kumpul bareng di kosannya Via, Gimana kalau kita buat genk saja?” usul Rahma.

“Aku setuju dengan pendapatmu. Nanti kita buat kaos yang sama, tapi dipikir-pikir nama genk nya apa yach”?? Mia menggaruk-garuk kepala yang tidak gatal karena begitu bingungnya.

“Tapi maaf teman-teman bukannya gw menolak, tapi aku bener-bener gak setuju dengan pendapat kalian, aku ingin bersahabat dengan kalian. Tapi aku gak suka buat genk-genk seperti itu, takutnya kalau kita buat genk, banyak teman-teman yang benci dan iri.” jelas Via.

“Yah Vi, tapi……….”

Sebelum Mia melanjutkan pembicaraannya bel sekolah pun berbunyi tanda peserta MOS kumpul di halaman sekolah untuk diberikan arahan dan himbauan dari kepala sekolah.

Sungguh ribet dan susah kembali menjadi peserta MOS harus menggunakan kostum planet yang sungguh menyebalkan itu seperti pake kaos kaki yang berbeda,tasnya menggunakan kantong kresek,rambutnya di ikat lebih dari 10 buah,sungguh membosankan dan menyebalkan ketika dimoment-moment MOS seperti ini.

Setelah kumpul di lapangan Rahma dan Mia senyum-senyum sendiri, dan aku bingung kenapa mereka senyum-senyum tanpa sebab. Adakah sumbernya kenapa mereka senyum-senyum sendiri. Setelah aku perhatikan ternyata mereka tersenyum ketika melihat kakak Osis. Dan kemudian aku bertanya kepada Rahma,”Rah, kamu dan Mia senyum kenapa??” Tanya Via dengan penasaran.

“Asal kamu tau aja ya Vi, aku dan Mia itu ngefans banget sama anak kelas X-2 itu, terus gw jatuh cinta sama cowok itu katanya sih namanya Dana”. jawab Rahma.

“Yang mana?” Tanyaku lagi.

“Itu yang paling cakep sendiri, Oa aku juga ngefens banget ama kakak OSIS jangan bilang sama Mia yach kalo aku ngasih tau ke kamu, aku itu ngefans banget sama Ka’ Zaenal sedangkan Mia ngefens sama ka’ Adit”. jelas Rahma.

“okey, tenang saja Rahma gw pasti gw bisa jaga rahasia ini kok, dijamin gak bakal bocor dech…….” kataku.

“Aku percaya kok sama kamu….. halah kaya ember saja bocor… . hehehehe”. Rahma sambil ketawa

Ketika asyik berbicara ternyata banyak pengarahan yang diberikan oleh kepala sekolah, sungguh menyesal sekali ku ini tidak mendengarkannya. Padahal banyak manfaatnya bagi kita khususnya bagi pelajar. Setelah beberapa lama kemudian peserta MOS di bubarkan.

Via sedang berfikir sepertinya enak sekali rasanya ketika menjadi anak SMA. Sama seperti yang Via rasakan saat ini Via ingin cepat-cepat menggunakan baju putih abu-abu dan agar cepat diresmikan menjadi murid SMA, rasanya lama sekali menunggunya waktu seperti itu. Apalagi, rumahnya sangat jauh dari sekolah sungguh enaknya jauh dari orang tua dan bebas untuk pergi-pergi kemanapun yang kita inginkan bersama teman-teman barunya. Tapi Via harus bisa mengendalikan diri dari pergaulan di zaman edan seperti ini, kalau kita mengikutinya maka kita akan masuk ke dalam jurang neraka yang isinya orang-orang berdosa.

Kicauan burung menari-nari di angkasa, Sungguh indah bila ketika memandangnya. Embun pagi menyejukan hati Semerbak wangi mawar membuat segar perasaan kita. Indahya alam ciptaan tuhan yang maha esa, Tak ada yang bisa menandinginya,Karena tuhan adalah sang kholik pencipta alam semesta.

Ricuhan murid-murid SMA bagaikan burung-burung yang sedang menyanyi-nyanyi. Murid-murid mulai berdatangan menuju sekolah untuk menuntut ilmu, walaupun ada yang niat sekolah hanya ingin mendapatkan uang jajan dan ingin memiliki banyak teman. Murid-murid berdatangan ada yang naik motor, sepeda, naik bus mini, angkot, diantar orang tuanya menggunakan mobil, adapun jalan kaki.
Bel sekolah pun berbunyi sebagai tanda waktu pelajaran dimulai. Murid-murid dengan tenang belajar di sekolah. Hening sepi keadaan di sekolah bagaikan tak berhunikan makluk, Seperti di hutan sepi sunyi.

Bel istirahat pun berbunyi, murid-murid bagaikan pasukan burung yang keluar dari sangkarnya menuju kantin gaul bu ijah. Perut mereka terjadi perang dunia ketiga mereka berebut makanan dan cepat-cepat mendahulukan mengambil makanan.

Aku tak nafsu untuk pergi ke kantin dan aku beranikan diri pergi ke perpustakaan.Setelah lamanya aku diperpustakaan datanglah seorang cowok ganteng yang diidam-idamakan oleh Rahma sahabatku sendiri.

“Hai…….vi kok sendirian saja disini.” kata cowok itu yang bernama Dana.

“Yah…. teman-teman aku lagi ke kantin, padahal aku diajak kekantin sama mereka, tapi aku pengennya pergi ke perpustakaan……. hehehe” kataku pada Dana.

“Oa…… kamu les di Prima Eta yach??” Tanya Dana.

“Eah…..kok kamu tau sich…” jawabku.

“Kan aku juga les disitu,terus gw juga sering merhatikan kamu lho!!” kata Dana.

“Memang kamu kelas X apa?, kok gw gak pernah lihat kamu?”

“Ruang X-B. oa,kamu ruang X-A ya?”

“yapz……….”

Aku tak ingin dekat-dekat dengan Dana, Tapi aku juga punya perasaan sama Dana aku bingung kalau aku berdekatan sama Dana nanti Rahma cemburu. Kemudian ku pamit sama Dana.

“Dan aku mau ke kelas dulu” kataku pada Dana.

“Owg…..eah Vi silahkan”

Kemudian aku menuju ke kelas, sebelum masuk ke kelas, di jalan aku ketemu Rahma. Aku menyapa Rahma dengan senyuman. Tapi apa yang Rahma kasih padaku, Rahma bersikap sinis. Aku bingung kenapa Rahma bersikap seperti ini kepadaku, Kemudian aku mencari Mia. Aku ingin menanyakan kepada Mia. Tentang sikap Rahma kepadaku. Setelah kutemukan Mia, ku langsung menanyakan kepada Mia.

“Mi,aku boleh nanya sesuatu kepadamu gak?” tak sengaja air mataku membanjiri wajahku yang lembut ini.

“Nanya tentang apa?”

“Tadi aku ketemu Rahma, aku nyapa dia, Tapi dia cuek, malah dia bersikap sinis kepadaku, Apa salahku Mi”.

“Apa benar tadi kamu janjian sama Dana di perpustakaan, kok kamu bisa ngehianatin sahabat sendiri sich”.

“Mi, tadi itu, aku gak sengaja ketemu Dana di perpustakaan, sumpah aku sebelumnya gak janjian, tolong bantuin aku, untuk jelasin ke Rahma Mi.”Aku memohon ke Mia agar dia bisa bantuin aku untuk jelasin ke Rahma.

“yach udah….gimana kalau pulang sekolah gw temuin kalian berdua”

“Terserah kamu Mi, yang penting Rahma tidak salah paham sama gw”

Kemudian setelah pulang gw nungguin Mia dan Rahma di kantin gaul,setelah beberapa lama aku nungguin munculah mereka dari balik kelas.setelah aku melihat Rahma.Aku langsung peluk Rahma dan aku teteskan air mataku.kemudian aku memohon-mohon agar Rahma mempercayai penjelasin yang diberikan oleh aku padanya.

“Rah, plis dengar penjelasan aku, aku gak ada hubungan apa-apa sama Dana, mana mungkin aku ngehianatin sahabat sendiri.”

“terus kenapa tadi kalian berdua ketemuan di perpustakaan.” Tanya Rahma.

“Aku gak sengaja ketemu di perpustakaan Rah, kalau kamu masih gak percaya, gimana kalau kamu nanya langsung sama Dananya?”

“owg………..yach dech aku sekarang percaya kok sama kamu, masa aku percaya sama orang lain daripada sahabat sendiri, maafin aku juga yach Vi,,”.

“Memangnya tadi siapa yang bilang sama kamu”.

“Sudah, gak usah dibahas, gak penting”.

Aku bingung kenapa Rahma langsung maafin aku, padahal aku baru sebentar jelasin kapada Rahma. leganya perasaanku ini.

“Makasih Rah”.

Kemudian kami pun saling berpelukan rasanya senang banget ketika kami baikan kembali. Setelah pulang sekolah, Aku seperti biasa membuka kembali buku pelajaran. Setelah ku membuka buku, tak sengaja ku temukan secarik kertas yang beramplop. Ku buka perlahan-lahan, tapi kenapa jantungku ikut berdetak lebih kencang. Kubaca perlahan-lahan.

Dear Via….

Izinkan aku untuk berkata jujur padamu, Sebelumnya ku minta maaf kalau aku sudah lancang mengirim surat ini. Aku sadar, aku bukan apa-apanya kamu. Aku juga tak pantas memilikimu. Tapi semakin ku pendam perasaan itu, semakin sesak rasanya dadaku ini kalau tak segera ditumpahkan.
Aku belum pernah merasakan perasaan seperti ini sebelumnya. Tapi tiap kali aku ingin melepaskan diri darimu, Tapi tiap kali itu aku ingin semakin kuat untuk memelukmu. Dan aku merasa heran mengapa perasaan ini hanya terjadi padamu, mengapa tak tumbuh pada gasdis-gadis yang lain, Bagi anak-anak lain mungkin menilainya, Mereka lebih cantik darimu?
Tetapi ini perasaanku, Aku justru suka padamu tak hanya karena kecantikanmu, Tapi juga karena innerbeauty mu sungguh menarik bagiku. Aku tak ragu lagi memilih gadis semacam kamu. Kamu ini memang tak ada duanya di dunia ini. Sudah beberapa lama ku pendam perasaan ini tapi baru kali ini ku beranikan diri utuk menyatakan kalau aku “CINTA dan SAYANG”sama kamu. Maafkan aku kalau aku tak gentel seperti anak laki-laki lain yang mengutarakan langsung di depan wajah dan bertemu langsung empat mata.

Tapi kalau kau mau agar aku langsung mengutarakannya aku akan mencoba, besok kita ketemu pulang sekolah di kelas X-9.

Orang yang mencintaimu
Adytia Pradana Putra

Aku bingung,Aku tak tau harus berbuat apa. Aku bingung memilih salah satu ini CINTA atau SAHABAT. Kata-kata itu selalu menggoyang-goyang pikiranku. Aku punya persaan sama Dana dan aku juga gak mau menyakiti perasaan sahabatku. Kenapa bisa terjadi pada aku, kenapa tidak Mia??? Bukanya aku iri pada Mia, tapi karena perasaan bingung ini jadinya aku tak sadar menyalahkan Mia.... ya tuhan tolonglah diriku ini, aku harus berbuat apa?.

Kemudian aku berfikir, aku sudah janji hidup dan matiku akan ku pertaruhkan demi sahabatku yang ku sayang. Aku relakan Dana untuk sahabatku Rahma. Aku tak ingn melihat sahabatku sedih.
Aku sudah punya keputusan, aku gak akan terima Dana jadi pacarku, Tapi aku akan bersujud di depan Dana dan bermohon-mohon agar Dana mau jadi pacarnya Rahma.


* * * * * * sekian * * * * * * * *


cinta yang sebenarnya adalah ketika kamu menitikkan air mata dan masih peduli terhadapnya....cinta yang sebenarnya adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih tetap menunggunya dengan setia....
cinta yang sebenarnya adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu masih bisa tersenyum dan berkata "aku turut berbahagia untukmu wahai SAHABATKU"

Someone

Diposting oleh Nesya Widyanti di 1/29/2013
seandainya kau ada denganku hiasi malam sepiku ,,
mungkin ku tak sendiri .
bayanganmu yang selalu menghiasi hari-hariku ,,
ku ingin bersama dirimu ..
Tak akan berpaling darimu ..
walau kau jauh dariku .
sekarang semua hina , dan musnah ..
ketika kau pergi tinggalkan ku ..
aku hanya bisa menangisi semua ..
dalam sedihku ,,
diri ini seakan trtusuk durii ..
sedalam-dalamnya .
ku mohoon kau kembaLi ..
diri ini tak bisa tanpamu ..
for : special person

Untukmu , Bintangku

Diposting oleh Nesya Widyanti di 1/29/2013
Masih tertinggal bayangmu diingatanku
Dan aku terlalu angkuh tuk akui itu
Hingga rasa ini terus menyala dan terbakar
bersama kepedihanku
Masih terasa hangat genggammu dijemariku
Dan aku slalu menghindar menafikkan rasa
yang terus membelenggu
Hingga rasa ini terus lukai dan menusuk
jantungku
Masih terlintas bisik cinta ditelingaku
Dan aku pun masih pertahankan egoku
Hingga ku hancurkan sendiri hatiku….. :’(
Kini,Sebelum nafasku terhenti dan tak
mungkin tuk kembali
Sebelum kau memutuskan tuk meniti hati
bersama dengan dirinya yang kau pilih
Ku ingin mengakui
Ku ingin kau sadari
Betapa cinta tak mungkin lagi kubagi ke lain
hati…

Indah Senyummu

Diposting oleh Nesya Widyanti di 1/29/2013
Hangatnya sinar mentari
Indah SenyummuTak sehangat pelukmu
Indah lukisnya sang pelangi
Tak Seindah Senyummu
Indahnya kerlip bintang
Tak Seindah Wajahmu
Terangnya sang Rembulan
Tak Semanis tawamu
Dahulu Kunikmati itu semua
Namun kini sudah tiada
Dulu engkau yang kudamba
Sekarang engkau yang berdusta
Sekarang kau sudah bersamanya
Membagi semua kepadanya
Mungkin Ku bersedih
Namun ku rasa bahagia
Semua memang tak abadi
Semua memang tak kekal
Mungkin kita sudah tak Sehati
Namun rasa Cintaku tetap Kekal
Kan kusimpan Senyum mu
Kan ku jaga Tawamu
Kan ku ingat Wajahmu
Kan ku bawa dalam Mimpiku
Ku harap engkau tahu
Disini ku masih menunggu
Menunggu dirimu
yang kini bersamanya
Semua canda tawamu
Mungkin sudah tak ada
Karena Canda tawamu
Sudah kau bagi bersamanya
Tetapi Ku ucapkan terima Kasih
Atas semua yang telah kau beri
Walau engkau bukan kekasihku
Tetapi ingatlah aku dalam Tangismu
Karena ku Mencintaimu …

Sentuhan yang Tak Pernah di Miliki

Diposting oleh Nesya Widyanti di 1/29/2013
Sampai saat ini sentuhan itu masih terasa
Dengan lembutnya yang kian membelai sepinya hati
Saat dirimu pergi meninggalkanku
Sampai saat ini sentuhan itu masih terasa
Dengan hangatnya yang kian menyapa sunyinya hati
Saat dirimu pergi meninggalkan cinta ini
Sentuhan itu takkan pernah hilang dari jagaku
Yang selalu membelai rindumu
Sentuhan itu takkan pernah terhapus dari bayangku
Yang selalu memikirkan wajahmu
Andai saja sentuhan itu masih milikku
Aku pasti takkan layu seperti ini
Andai saja sentuhan itu masih bisa kudapati
Aku pasti takkan tersungkur seperti ini
Tuhan…
Kini aku telah berpasrah
Biarlah sentuhan itu hanya bisa kurasakan
Meski tahuku bahwa sentuhan itu takkan termiliki
Olehku…

Cahaya Pancaran Bunda

Diposting oleh Nesya Widyanti di 1/29/2013
Bunda….
Kaulah pancaran cahaya hidupku
Memancarkan cahaya kasih
Yang tak pernah lengah
Meski nestapa meleburkan asa
Tutur katamu…
Adalah sebuah penerang jalanku
Menyinari hari-hariku yang suram
Bertabur cinta dan kasih sayang
Yang tak pernah hilang
Hujan…
Badai…
Ombak…
Tlah kau lalui..
Demi cintamu pada buah hati
Meski jiwamu bertabur sepi
Bunda…
Karnamu…
Karna jasamu
Karna Cintamu
Aku bisa seperti ini
Menitih jalan kehidupan
Yang penuh gelombang dan karang yang terjal
 

Peppermint Mocca Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template